E-LEARNING
Pengertian E-learning
adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu media yang
digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan komputer
memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian
dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet. Penyajian
e-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif. Sistem e-learning
ini tidak memiliki batasan akses, inilah yang memungkinkan perkuliahan bisa
dilakukan lebih banyak waktu
Banyak orang
menggunakan istilah yang berbeda-beda dengan e-learning, namun pada prinsipnya
e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika sebagai alat
bantunya. E-learning memang merupakan suatu teknologi pembelajaran yang yang
relatif baru di Indonesia (Tafiardi, 2005).
Definisi E-Learning
Istilah e-learning
dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan
di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya.
Istilah e-learning
digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung
usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Oleh karena itu,
istilah e-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi
proses belajar mengajar yang ada di sekolah/universitas ke dalam bentuk digital
yang dijembatani oleh teknologi internet (Purbo & Hartanto, 2002).
E-learning ini sendiri
mempunyai beberapa karakteristik seperti yang telah dikemukakan oleh Suyanto
(2005) mengemukakan 4 karakteristik e-learning yang terdiri dari:
1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik, dimana pengajar dan peserta didik,
peserta didik dan peserta didik, ataupun pengajar dan sesama pengajar dapat
berkomunikasi dengan relatif mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.
2. Memanfaatkan keunggulan komputer (media digital dan jaringan
komputer).
3. Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri yang dapat disimpan di
komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan dimana saja
bila yang bersangkutan membutuhkannya.
4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan
hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan yang dapat dilihat setiap
saat di komputer.
Dengan demikian,
e-learning itu dapat diartikan sebagai suatu sistem dalam pembelajaran yang
mengacu pada penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan dengan karakteristik-karakteristik seperti memanfaatkan jasa
teknologi, memanfatkan keunggulan komputer, menggunakan bahan ajar yang
bersifat mandiri, dan memanfaatkan jadwal belajar yang dapat dilihat pada
komputer, serta memberikan fasilitas yang dapat diakses oleh pengajar dan
peserta didik/mahasiswa secara pribadi
Komponen e-learning
Komponen yang
membentuk e-learning (Romisatriawahono, 2008) adalah:
a.
Infrastruktur e-learning
Infrastruktur
e-learning merupakan peralatan yang digunakan dalam e-learning yang dapat
berupa Personal Computer ((PC), yakni komputer yang dimiliki secara pribadi
(Febrian, 2004)), jaringan komputer (yakni, kumpulan dari sejumlah perangkat
berupa komputer, hub, switch, router, atau perangkat jaringan lainnya yang
terhubung dengan menggunakan media komunikasi tertentu (Wagito, 2005)),
internet (merupakan singkatan dari Interconnection Networking yang diartikan
sebagai komputer-komputer yang terhubung di seluruh dunia (Febrian, 2004)) dan
perlengkapan multimedia (alat-alat media yang menggabungkan dua unsur atau
lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan
animasi secara terintegrasi (Febrian, 2004)). Termasuk di dalamnya peralatan
teleconference (pertemuan jarak jauh antara beberapa orang yang fisiknya berada
pada lokasi yang berbeda secara geografis (Febrian, 2004)) apabila kita
memberikan layanan synchronous learning yakni proses pembelajaran terjadi pada
saat yang sama ketika pengajar sedang mengajar dan murid sedang belajar melalui
teleconference.
b.
Sistem dan aplikasi e-learning
Sistem dan aplikasi
e-learning yang sering disebut dengan Learning Management System (LMS), yang
merupakan sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar
konvensional untuk administrasi, dokumentasi, laporan suatu program pelatihan,
ruangan kelas dan peristiwa online, program e-learning, dan konten pelatihan
(Ellis, 2009)), misalnya, segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses
belajar mengajar seperti bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau
konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), serta sistem ujian online yang
semuanya terakses dengan internet.
c.
Konten e-learning
Konten e-learning
merupakan konten dan bahan ajar yang ada pada e-learning sistem (Learning
Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk misalnya
Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif seperti
multimedia pembelajaran yang memungkinkan kita menggunakan mouse, keyboard untuk
mengoperasikannya) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada
buku pelajaran yang ada di wikipedia.org, ilmukomputer.com, dsb.). Biasa
disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh
peserta didik kapan pun dan dimana pun.
Sedangkan ’aktor’ yang
ada dalam pelaksanakan e-learning boleh dikatakan sama dengan proses belajar
mengajar konvensional, yaitu perlu adanya pengajar (dosen) yang membimbing
siswa (mahasiswa) yang menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola
administrasi dan proses belajar mengajar.
Manfaat e-learning
(Smaratungga, 2009) terdiri atas 4 hal, yaitu:
a.
Meningkatkan kadar interaksi
pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance
interactivity).
Apabila dirancang
secara cermat, pembelajaran elektronik dapat meningkatkan kadar interaksi
pembelajaran, baik antara peserta didik dengan guru/instruktur, antara sesama
peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar (enhance
interactivity). Berbeda halnya dengan pembelajaran yang bersifat konvensional.
Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran konvensional dapat,
berani atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan ataupun
menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi. Mengapa?
Karena pada
pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau yang
disediakan dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat
terbatas. Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung didominasi oleh
beberapa peserta didik yang cepat tanggap dan berani. Keadaan yang demikian ini
tidak akan terjadi pada pembelajaran elektronik. Peserta didik yang malu maupun
yang ragu-ragu atau kurang berani mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan
pertanyaan maupun menyampaikan pernyataan/pendapat tanpa merasa diawasi atau
mendapat tekanan dari teman sekelas.
b.
Memungkinkan terjadinya interaksi
pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility).
Mengingat sumber
belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses oleh
peserta didik melalui internet, maka peserta didik dapat melakukan interaksi
dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja. Demikian juga dengan
tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan kepada instruktur begitu
selesai dikerjakan. Tidak perlu menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan
guru/instruktur.
Peserta didik tidak
terikat ketat dengan waktu dan tempat penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
sebagaimana halnya pada pendidikan konvensional. Dalam kaitan ini, Universitas
Terbuka Inggris telah memanfaatkan internet sebagai metode/media penyajian
materi. Sedangkan di Universitas Terbuka Indonesia (UT), penggunaan internet
untuk kegiatan pembelajaran telah dikembangkan. Pada tahap awal, penggunaan
internet di UT masih terbatas untuk kegiatan tutorial saja atau yang disebut
sebagai “tutorial elektronik”.
c.
Menjangkau peserta didik dalam cakupan
yang luas (potential to reach a global audience).
Dengan fleksibilitas
waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau melalui
kegiatan pembelajaran elektronik semakin lebih banyak atau meluas. Ruang dan
tempat serta waktu tidak lagi menjadi hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan
kapan saja, seseorang dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar dilakukan
melalui internet. Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa saja
yang membutuhkan.
d.
Mempermudah penyempurnaan dan
penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable
capabilities).
Fasilitas yang tersedia dalam teknologi
internet dan berbagai perangkat lunak yang terus berkembang turut membantu
mempermudah pengembangan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan
penyempurnaan atau pemutakhiran bahan belajar sesuai dengan tuntutan perkembangan
materi keilmuannya dapat dilakukan secara periodik dan mudah. Di samping itu,
penyempurnaan metode penyajian materi pembelajaran dapat pula dilakukan, baik
yang didasarkan atas umpan balik dari peserta didik maupun atas hasil penilaian
instruktur selaku penanggung-jawab atau pembina materi pembelajaran itu
sendiri.
Pengetahuan dan
keterampilan untuk pengembangan bahan belajar elektronik ini perlu dikuasai
terlebih dahulu oleh instruktur yang akan mengembangkan bahan belajar
elektronik. Demikian juga dengan pengelolaan kegiatan pembelajarannya sendiri.
Harus ada komitmen dari instruktur yang akan memantau perkembangan kegiatan
belajar peserta didiknya dan sekaligus secara teratur memotivasi peserta
didiknya.
E-learning mempermudah
interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi pelajaran. Demikian juga
interaksi antara peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun antara
sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi atau
pendapat mengenai berbagai hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan
pengembangan diri peserta didik. Guru atau instruktur dapat menempatkan
bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik di
tempat tertentu di dalam web untuk diakses oleh para peserta didik. Sesuai dengan
kebutuhan, guru/instruktur dapat pula memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengakses bahan belajar tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya
dapat diakses oleh peserta didik sekali saja dan dalam rentangan waktu tertentu
pula.
PEMBUATAN E-LEARNING
DENGAN ISPRING
ISpring Presenter
merupakan salah satu tool yang mengubah file presentasi menjadi bentuk flash dan bentuk SCORM / AICC, yaitu bentuk yang
biasa digunakan dalam pembelajaran dengan e-learning LMS
(Learning management System). Perangkat lunak Ispring tersedia dalam versi free
(gratis) dan berbayar. Ispring Presenter secara mudah dapat
diintegrasikan dalam Microsoft power point sehingga penggunaannya
tidak membutuhkan keahlian yang rumit.
Berikut cara membuat
e-learning dengan iSpring.
1. Bukalah file presentasi yang sudah anda miliki dan pilihlah icon publish
pada ispring seperti pada gambar berikut.
2. Selanjutnya muncul seperti pada gambar di bawah ini, klik
iSpring Online (lingkaran arna merah no.1) kemudian ubah judulnya (lingkaran
warna 2), pilih playernya (no.3) dan terakhir adalah publish (lingkaran no.4)

3. Akan muncul kotak dialog seperti gambar di bawah ini, lalu pilih Sign up
for a trial account (yang dilingkari warna merah)
4. Lalu akan menyambungkan ke browser, seperti gambar di bawah ini lalu pilih
Sign Up For Free (dilingkari putih)
5. Akan muncul kotak dialog seperti gambar di bawah ini, lalu isi
formulir mulai kotak warna merah dari ni 1 sampai 4, lalu klik no. 5
6. Hasil registrasi pada no.5 akan muncul seperti pada gambar di bawah ini,
lalu catat pada lingkaran 1 dan 2. setelah dicatat lalu pilih Getting Started
(yang di lingkari warna merah no.3)
7. Langkah berikutnya akan muncul kotak dialog di bawah ini, lalu hasil
registrasi pada poin 6 di atas masukan pada kolom yang sesuai di baah ini mulai
dari no. 1 sampai no.3 lalu klik Ok (no.4)
8. Langkah selanjutnya adalah muncul kotak
dialog di bawah dimana pada no.1 (yang dilingkari warna merah) sudah ada alamat
webnya, lalu klik publish (kolom mwerah no.2)
9. Lalu tunggu prosesnya seperti gambar di bawah ini
10. Lalu akan muncul kotak dialog di bawah ini dan pilih yang warnai warna
merah seperti gambar di bawah ini
11. Proses berikutnya akan muncul kotak dialog di bawah ini, lalu pilih yang
dilingkari warna merah (Preview)
12. Kemudian muncul kotak dialog seperti di bawah lalu klik yang bertanda oval
merah (Launch Course)
13. Hasilnya akan muncul seperti di bawah ini, sampai pada tahap ini pembuatan
iSpring online sudah beres
14. Untuk melihat file yang kita miliki klik Conten di sebelah kiri dan di
sebelah kanan akan muncul file yang kita upload.
15. Jika file kita akan di buka oleh orang lain maka kasihkan link dan pasword
pada langkah no. 6
Demikianlah ulasan dari e-learning dan cara pembuatannya dengan menggunakan
sofware Ispring, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar